Sarana ibadah atau juga tempat ibadah bagi
setiap umat yang beragama sangat dibutuhkan sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap umat
beragama mempunyai caranya masing-masing dalam beribadah dan dalam membangun
sarana ibadah. Khususnya umat Islam membangun sarana ibadahnya dengan sebutan
Masjid dan Mushalla. Sedangkan sarana ibadah bagi umat beragama Kristen adalah
Gereja, Hindu adalah Candi dan Budha adalah Pagoda.
Di dalam
mendirikan rumah ibadah di Kabupaten Agam kepala kementrian Agama Kabupaten Agam
Bapak Drs. H. Asra Faber, M.A menyebarkan edaran kepada Kepala Urusan Agama dan
Wali Nagari di seluruh Kabupaten Agam agar memperhatikan persyaratan
administratif dalam pembagunan rumah ibadah / masjid, harus sesuai dengan peraturan bersama menteri agama
dan menteri dalam negeri no 9 dan no 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan
tugas kepala daerah / wakil kepala daerah dalam memelihara kerukunan antar umat
beragama, pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan pendirian rumah ibadah,
pasal 13 ayat 1,2 dan 3 pasal 14 ayat 1,2 dan 3, pasal 15, pasal 16 dan pasal
17.
Dalam PBM tersebut
dinyatakan bahwa pendirian rumah ibadah harus memenuhi persyaratan
administratif dan persyaratan teknis antara lain :
1.
Permohonan
pendirian rumah ibadah di ajukan oleh panitia pembangunan rumah ibadah kepada
bupati untuk memperoleh IMB
2.
Daftar
nama dan kartu tanda penduduk (KTP) pengguna rumah ibadah minimal 90 orang yang
disahkan oleh pejabat setempat ( wakil jorong, wakil nagari dan wakil camat )
3.
Dukungan
masyarakat setempat minimal 60 orang di tandai dengan KTP yang disahkan oleh
wali nagari
4.
Izin
tertulis dari masjid/ rumah bibadaha terdekat
5.
Rekomendasi
tertulis dari wali nagari, kepala KUA dan Camat
6.
Rekomendasi
tertulis dari kepala kementerian Agama kabupaten
7.
Rekomendasi
tertulis dari FKUB Kabupaten
8.
Surat
keterangan status tanah ( yang akan dibangun )
9.
Gambar
rencana bangunan masjid
Jadi dalam pendirian rumah ibadah /
masjid di Kabupaten Agam wajib mengikuti persyaratan administratif di atas
untuk menjaga kerukunan antar masyarakat dan umat beragama dan juga supaya
tidak terjadi sikap pemborosan dan pemubaziran.
Menurut data yang diperoleh dari Departemen Kementrian Agama masjid yang ada sampai pada saat ini sebanyak
518 masjid, 392 mushalla, 757 surau dan langgar. Sedangkan sarana ibadah umat
beragama Kristiani , Hindu dan Budha tidak ada di temukan di daerah Kabupaten Agam.
No
|
Kecamatan
|
masjid
|
mushalla
|
surau
|
1.
|
Tanjung
Mutiara
|
23
|
90
|
12
|
2.
|
Lubuk Basung
|
91
|
47
|
93
|
3.
|
Ampek Nagari
|
29
|
11
|
67
|
4.
|
Tanjung Raya
|
37
|
45
|
57
|
5.
|
Palembayan
|
54
|
21
|
102
|
6.
|
Matur
|
34
|
11
|
67
|
7.
|
Malalak
|
19
|
15
|
24
|
8.
|
Iv koto
|
24
|
14
|
12
|
9.
|
Banuhampu
|
24
|
25
|
4
|
10.
|
Sungai Puar
|
10
|
16
|
33
|
11.
|
Tilatang Kamang
|
35
|
13
|
33
|
12.
|
Kamang Magek
|
25
|
29
|
70
|
13.
|
Canduang
|
23
|
15
|
65
|
14.
|
Iv angkek
|
35
|
6
|
51
|
15.
|
Baso
|
27
|
2
|
64
|
16.
|
Palupuah
|
27
|
32
|
3
|
Jumlah
|
518
|
392
|
757
|
Tabel : Data Sarana Peribadatan di Kabupaten Agam
Sumber : Data
Kementerian Agama Kabupaten Agam
0 komentar:
Posting Komentar